transplantasi karang

b. Metode Transplantasi Karang
Koloni karang yang dipersiapkan sebagai induk dipotong-potong memakai tang dengan ukuran stek 3-5 cm. Stek karang hasil pemotongan koloni karang ditempatkan pada wadah yang telah berisi air laut. Masing-masing potongan tersebut kemudian ditempelkan pada substrat buatan. Penempelan bibit karang dapat dilakukan dengan perekat (dari dempul tembok, lem) dan atau diikat (tali, nylon) sehingga karang tidak jatuh/rusak akibat ombak atau arus (suryawardani, dkk., 2006).
Untuk mengurangi stres, karang yang akan ditransplantasi dilepaskan secara hati-hati dan ditempatkan dalam wadah plastik berlubang serta proses pengangkutan dilakukan di dalam air. Sebaiknya operasi ini hanya menghabiskan waktu kurang lebih 30 menit untuk setiap tumpukan karang yang akan dipindahkan (Clark, T., 1997). Pengangkutan karang transplantasi di atas dek kapal yang terlindung selama kurang dari satu jam, tidak berbeda nyata dengan pengangkutan dalam air. Bila terkena udara selama dua jam keberhasilan karang yang ditransplantasi berkisar 50-90%, dan bila terkena udara selama tiga jam, maka keberhasilan karang yang ditransplantasi berkisar 40-70% (Harriott, V.J. and D.A. Fisk, 1988).
Karang untuk transplantasi harus diambil dari tempat yang sama dengan tempat pelaksanaan transplantasi terutama dalam hal pergerakan air, kedalaman dan turbiditas (Maragos, J.E., 1974).
Transplantasi karang dalam koloni besar dapat dilakukan walaupun tanpa memerlukan perlekatan. Tingkat ketahanan hidup karang yang ditransplantasi dapat tinggi walaupun tidak dilekatkan pada substrat asal saja pelaksanaannya dilakukan di daerah terlindung terutama dari aksi gelombang (Yarman, Y., U.A. Kudus dan I. Wijaya, 2001).

1 komentar:

DompuScubaDivingClub mengatakan...

salam bahari
semoga seiring perkembangan teknology metode-metode baru dalam proses transplantasi karang dapat ditemukan.